Selasa, 08 April 2014

2. Proses pemililihan naskah

Karena begitu rumitnya proses seleksi dengan argumen kuat yang dimiliki anggota maka kami memutuskan bahwa setiap anggota mencari naskah yang berhubungan dengan ide yang dimiliki namun tidak boleh keluar dari konteks tujuan yang sudah disepakati, kemudian dipelajari dan dijelaskan isi dari naskah tersebut di pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan selanjutnya masing-masing dari kami sudah mempunyai naskah pegangan dan menjelaskan isi naskah satu per satu. Kemudian yang ditemukan adalah ego dari masing-masing anggota yang mempunyai argument sendiri dari naskah yang mereka pelajari. Akhirnya terpilihlah dua naskah yaitu “Almond Jelly” yang direkomendasikan oleh Dynta dan naskah “Perbuatan Serong” yang direkomendasikan oleh Yudha. Dua naskah ini memiliki kesamaan dalam bentuk penceritaan dan adegannya, dalam segi pesan yang disampaikan pun sama yaitu dua sudut pandang yang berbeda tentang suatu hal. Ketupusannya tidak bisa ditentukan saat itu juga, kemudian masing-masing anggota mempelajari sendiri dan kemudian akan didiskusikan di pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan selanjutnya kami melakukan reading dahulu untuk mengetahui isi naskah tersebut lebih jelas. Namun kebingungan tetap saja muncul karena kedua naskah sama-sama sangat menarik, sangat baru, sangat menantang untuk digarap. Almond Jelly dengan sudut pandang lain tentang hubungan suami istri atau Serbuatan Serong yang menghubungkan sudut pandang lain tentang seks yang selama ini dianggap tabu oleh masyarakat.




Akhirnya terpilihlah naskah “Perbuatan Serong” dengan alasan kami pernah akan menggarapnya dulu saat study pentas namun karena terlalu rumit maka diganti dengan naskah lain. Sehingga kami kurang lebih tahu bagaimana naskah tersebut nantinya akan dibawakan. Selain itu penulis naskah, Naomi srikandi, juga bekerja tidak jauh dari tempat kami, yaitu di Teater Garasi yang pada dasarnya sudah mempunyai hubungan yang erat dengan kami.